Ketika kita berpuasa, maka secara otomatis tubuh akan menggunakan lemak sebagai bahan bakar pengganti. Ketika cadangan makanan diambil, tubuh pun secara serentak bekerja untuk mengganti cadangan makanan yang sudah lama tidak digunakan dan diganti dengan yang baru. Dalam hal ini telah terjadi peremajaan sel-sel dalam tubuh. Sehingga kita dapat melihat wajah atau pun kulit orang-orang yang rutin berpuasa lebih terlihat halus dan kencang.
Selanjutnya, tubuh manusia dalam melakukan pencernaan makanan sebenarnya memiliki siklus tertentu untuk mencerna, menyerap, dan mengeluarkan makanan. Ada waktu-waktu tertentu bagi tubuh dalam memroses makanan. Ketika makanan keluar dari usus halus menuju ke usus besar, perut tengah bersiap-siap menerima asupan makanan selanjutnya. Dan apabila tidak ada makanan yang masuk, maka perut akan menyimpan enzim, memperbarui selaput lendir dan memperbaiki fungsi kontraksi sistem pencernaan. Saat perut melakukan proses penyaringan makanan, khususnya untuk makanan yang kaya protein, maka akan diaktifkan zat asam, getah dan enzim lambung. Hal ini lama-kelamaan dapat menyebabkan kerusakan pada dinding perut, itulah sebabnya dibutuhkan lebih banyak waktu untuk beristirahat guna melakukan perbaikan dan persiapan pencernaan selanjutnya. ketika berpuasa, maka waktu istirahat bagi perut akan semakin banyak. Dalam puasa bisa dikatakan adalah saat bagi perut untuk service it self.
Jadi, puasa merupakan sebuah proses detoksifikasi alami bagi tubuh. Tubuh dapat meremajakan sel-sel yang telah mati. Serta adanya perbaikan pada sistem pencernaan. Ketika semuanya bekerja dengan baik, maka pembuluh arteri dan vena dalam tubuh akan berjalan lancar. Asupan darah kaya oksigen ke otak dan seluruh tubuh akan berjalan lancar. Hasilnya, pikiran terasa lebih ringan, dan batin terasa lebih tenteram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar